June 08, 2013

Azab Buat Perempuan Yang Tidak Mau Berjilbab

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Wahai saudariku, Kami mengingatkan sebuah pesan
dari Nabi Kita, Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam
tentang Hijab. Jangan menyesal kelak di hari kiamat,
bila anda tidak mau membaca dan mentaati nasehat
ini
.
Bismillaahir Rahmaanir Rahiim...

①. Azab buat perempuan yang membuka rambut
kepalanya selain suaminya adalah;
‘‘Rambutnya akan digantung dengan api Neraka
sehingga mendidih otaknya dan ini terjadi sampai
berapa lama ia di dunia semasa hidupnya belum
menutup rambut kepalanya...!!!’’

②. Azab buat perempuan yang suka berpakaian seksi
dan menonjolkan dadanya adalah;
‘‘Digantung dengan rantai api neraka dimana dada dan
pusatnya diikat dengan api neraka serta betis dan
pahanya diberikan panggangan seperti manusia
memanggang kambing di dunia dan api neraka ini
sangat memedihkan perempuan ini...!!!’’

③. Azab buat perempuan yang suka menjadi penggoda
dan berusaha menggairahkan pria lain dengan
tubuhnya yang aduhai adalah;
‘‘Perempuan ini mukanya akan menghitam dan
memakan isi perutnya sendiri...!!!’’
(H.R. Imam Bukhari dan Muslim).

Sekarang anda mempunyai Dua pilihan
1. Biarkan Tulisan ini berada di page ini supaya orang
lain tidak membaca.
2. menyebarkan ke Teman yang lain dengan klik
'Bagikan' supaya orang lain ikut terinpirasi.
readmore »»  

Solusi Bagi Wanita Yang Tertindas Suami


Pada hakikatnya, Islam tidak melepaskan kehidupan rumah tangga berjalan begitu saja tanpa arah petunjuk. Sehingga hawa nafsu menjadi penentu yang berkuasa. Tidak demikian adanya. Islam telah menggariskan hak, kewajiban, tugas dan tanggung-jawab antara suami dan istri sesuai dengan kodrat, kemampuan, mempertimbangkan tabiat dan aspek psikis. Hal tersebut ditetapkan di atas landasan yang adil lagi bijaksana. Allah Ta'ala berfirman:

"Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi, para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". [al-Baqarah/2:228].

Jika pasangan suami istri mengerti dan memahami kewajiban masing-masing, niscaya biduk suatu rumah tangga kaum muslimin akan berjalan normal, semarak oleh suasana mawaddah dan rahmat. Suami memenuhi kewajiban-kewajibannya. Begitu pula, istri juga menjalankan kewajiban-kewajibannya. Dengan ini, rumah tangga akan menuai kebahagiaan dan ketentraman. Rumah tangga benar-benar berfungsi sebagaimana mestinya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." [ar-Rûm/30:21].

Akan tetapi, kondisi ideal ini, terkadang terganggu oleh riak-riak yang pada akhirnya mempengaruhi tingkat mawaddah dan rahmat antara suami-istri. Suami berbalik membenci istrinya. Pada sebagian suami, tidak mampu bersabar sehingga tangan kuatnya diayunkan ke tubuh istri, dan menyebabkan istri mengerang kesakitan. Bekas-bekas penganiayaan pun terlihat jelas. Istrinya merasa tidak aman dan nyaman hidup dengan lelaki itu. Situasi kian memanas. Akibat emosi tak terkendali, kadang timbul aksi yang tidak diharapkan, semisal penganiayaan hingga pembunuhan, baik dari suami maupun istri. Nas`alullah as-salaamah.

"Ada sejumlah lelaki (suami) yang tidak dikenal kecuali hanya dengan bahasa perintah dan larangan, hardikan, sifat arogan, buruk pergaulan, tidak ringan tangan, susah bertoleransi, emosional dan sangat reaktif. Jika berbicara, perkataannya menunjukkan dirinya bukan orang yang beradab. Dan bila berbuat, perilakunya mencerminkan kecerobohan. Di dalam rumah, suka menghitung-hitung kebaikannya di hadapan istri. Bila keluar rumah,
prasangka buruk kepada istri menggelayuti pikirannya. Bukan pribadi yang lembut dan tidak sayang. Istrinya hidup dalam kesulitan, bergulat dengan kesengsaraan dan terpaksa mengalami prahara"[1]

MENDATANGKAN DUA PENENGAH DARI MASING-MASING PIHAK
Dalam konteks ini, bila persoalan semakin meruncing, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala mengarahkan untuk menghadirkan dua penengah dari keluarga suami dan istri.

"Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" [an-Nisaa`/4:35][2].

Tugas mereka berdua, mengerahkan segala upaya untuk mengetahui akar permasalahan yang menjadi sebba perseteruan antara suami istri dan menyingkirkannya, serta memperbaiki hubungan suami-istri yang sedang dilanda masalah. Dua penengah ini (hakamain) disyaratkan orang muslim, adil, dikenal istiqamah, keshalihan pribadi dan kematangan berpikir, dan bersepakat atas satu keputusan. Keputusan mereka berkisar pada perbaikan hubungan dan pemisahan antara mereka berdua. Berdasarkan
pendapat jumhur ulama, keputusan dua penengah ini mempunyai kekuatan untuk mempertahankan hubungan atau memisahkan mereka.

TALAK BISA "MENJEMBATANI" KEBUNTUAN ANTARA SUAMI-ISTRI

Pada asalnya, talak bukanlah jalan keluar yang dianjurkan untuk menyelesaikan keretakan hubungan antara suami-istri, jika tidak ada faktor penting dan mendesak yang menjadi penyebabnya. Namun, ketika istri memperlihatkan tanda-tanda kebencian kepada suami, karena istri sering mengalami penindasan, misalnya secara fisik berupa pukulan yang menciderai, siksaan yang berat, kewajiban nafkah tak dipenuhi, terus-menerus dicaci, mendapatkan tuduhan yang bermacam-macam
umpamanya, sehingga kehidupan rumah tangga tidak mendukung menjadi keluarga harmonis, maka dalam kondisi ini, talak bisa menjadi jalan keluar bagi mereka berdua.

Konsepsi kehidupan rumah tangga dalam Islam sendiri bersendikan "pergaulan yang baik, atau dilepaskan dengan cara baik pula". Hal ini berdasarkan firman Allah Ta'ala:

"Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma�ruf atau menceraikan dengan cara yang baik" [al-Baqarah/2:229].

Kalau suami ingin tetap hidup bersama istri, kewajibannya ialah mempergauli istrinya dengan sebaik-baiknya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Dan bergaullah dengan mereka secara patut". [an-Nisâ/4: 19]

Tindakan aniaya terhadap orang lain terlarang. Demikian juga perbuatan-perbuatan yang merugikan dan membahayakan orang lain. Apalagi kepada orang yang menjadi pendamping hidup dan bersifat lemah. Orang terbaik ialah orang yang berlaku baik kepada keluarganya. Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

"Sebaik-baik kalian adalah orang yang bersikap baik kepada keluarganya. Dan aku adalah orang yang terbaik bagi keluargaku" [HR at-Tirmidzi dan Abu Dâwud].

Kedekatan antara suami dan istri sangat kuat. Dari seringnya interaksi antara keduanya, masing-masing dapat mudah terpengaruh oleh kondisi pasangannya. Pengaruh baik akan berdampak positif bagi pasangan. Begitu pula, keadaan-keadaan yang buruk pun akan mudah berpengaruh pada pasangannya.

Tatkala kesepahaman tidak bisa dipadukan, dan seluruh terapi tidak memberi pengaruh positif bagi perubahan ke arah yang baik, maka kehidupan berumah tangga dengan pasangan bisa menjadi beban berat untuk dipikul. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masing dari limpahan karunia-Nya. Dan adalah Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Bijaksana" [an Nisaa/4:130]

BILA SUAMI TIDAK INGIN MENCERAIKAN
Bila kehidupan rumah tangga sudah menjadi beban berat bagi istri sehingga dikhawatirkan tidak mampu lagi menjadi pendamping suami, baik karena perilaku maupun tindak kekerasan yang dilakukan suami atau lainnya, maka dalam keadaan seperti ini, Islam membolehkan wanita mengajukan gugatan cerai kepada suami dengan memberikan ganti rugi harta. Dalam syari’at Islam, gugatan cerai istri atas suaminya ini dinamakan al-khulu’.[3]

Al-Hishnî rahimahullah menjelaskan jenis ketiga dari keringanan dalam pernikahan dengan menyatakan: Di antaranya, ialah kemudahan pensyariatan talak (cerai) karena beban berat tinggal berumah tangga, dan demikian juga al-khulu’. Juga semua yang disyari’atkan hak pilih
faskh (menggagalkan akad) karena kesabaran wanita atas keadaan tersebut merupakan beban berat (al-masyaqqah), karena syari’at tidak memberikan hak cerai kepada wanita.[4]

Sedangkan Ibnu Qudamah rahimahullah, ketika menjelaskan hikmah disyari’atkannya al-khulu’, ia menyatakan: "Al-khulu’ (disyari’atkan) untuk menghilangkan dharar (kerugian) yang menimpa wanita karena jeleknya pergaulan dan tinggal bersama orang yang tidak ia sukai dan benci".[5]

Lebih jelas lagi, yaitu pernyataan Ibnul-Qayyim, bahwasanya Allah mensyari’atkan al-khulu’ untuk menghilangkan mafsadat yang berat, menimpa pasangan suami istri dan membebaskan satu dari pasangannya [6]. Apabila suami menyetujuinya, maka rusaklah akad pernikahan keduanya (faskh) dan sang wanita menunggu sekali haidh agar dapat menerima pinangan orang lain.

Namun, apabila suami tidak menerima al-khulu’ (gugatan cerai) istrinya tersebut, maka sang istri dapat mengajukan gugatan cerai kepada pemerintah atau lembaga yang ditunjuk pemerintah menangani permasalahan tersebut agar mendapatkan keridhaan suami untuk menerima gugatan cerai tersebut. Sebab, terjadinya al-khulu’, tetap dengan keridhaan suami

Demikianlah pendapat mayoritas ulama bahwasanya al-khulu’ tidak sah kecuali dengan keridhaan suami.[7]

Oleh karena itu, Ibnu Hazm rahimahullah berkata: "Maka wanita diperbolehkan mengajukan gugatan cerai (al-khulu’) dari suami dan menceraikannya bila suami meridhainya".[8]

Demikian, cukup jelas solusi yang diberikan Islam dalam menangani masalah KDRT. Keuntungan dunia dan akhirat akan bisa digapai bila menaatinya. Mudah-mudahan, Allah Subhanahu wa Ta'ala membukakan hati kita untuk menerapkan seluruh syari'at-Nya dalam semua aspek kehidupan.
readmore »»  

March 26, 2013

CIRI-CIRI PEREMPUAN YNG SUDAH TIDAK PERAWAN

HARAP DIBACA

Hati-hati jika anda para lelaki,yang ingin mencari calon istri..harus di ketahui mana wanita yang perawan dan yang sudah tidak perawan..

1. DILIHAT DARI CARA BERJALAN !!

--Wanita yg sudah tdk perawan akan terlihat saat wanita itu berjalan sambil menggendong anak nya..
Itu sudah jelas kalo wanita itu sudah tidak perawan...

2. SELALU MENGHINDAR SAAT DI TAKSIR COWOK !!

--Bisa dibedakan mana yg perawan mana yg tidak perawan saat para cowok menyatakan cinta pada seorang wanita..tapi suami nya datang sambil marah''..
Itu di pastikan wanita itu sudah tidak perawan !!

3. DI LIHAT DARI BENTUK TUBUHNYA !!

--Bentuk tubuh seorang wanita juga bisa di tentukan apakah wanita itu masih perawan atau tidak..
'Jika perut nya buncit dlm beberapa bulan..
Ini sudah jelas sekali kalo wanita itu sudah tidak perawan !!

4. DILIHAT DARI LEHERNYA !!

--Kalo yg satu ini harus bener'' teliti jika istri, Siapa tau wanita itu sudah tidak perawan lagi..
'Jika terdapat tonjolan pada leher bagian depan ..
Bisa di pastikan dia bukan WANITA tapi WARIA...

6.DI LIHAT DARI DADANYA !!

--Di butuhkan nyali besarr utk melakukan nya..suruh teman untuk menelitinya..
Jika dadanya di pegang terasa keras dan berbulu..
Itu tanda nya bukan wanita..tapi Laki''..!!!

7. DILIHAT DARI CARA MEMBACA !!

--Saking serius nya membaca possstingan ini..
Dia baru sadar kalo nomor 5 tidak ada !!

8. DILIHAT DARI CARA DIA KALO SUDAH BACA !!

--Sadar kalo nomor 5 tdk ada,,,Dia langsung liat ke posst atas dan berkata ''ohh iyaa nomor 5 egg ada'' ..
Habis itu nyengir unjuk gigi !!

9. DILIHAT DARI CARA LIKE dan COMENT !!

--Cewek yg masih perawan akan menyukai dan berkomentar pada posst ini setelah membaca nya .. :D
readmore »»  

March 21, 2013

Bahaya Makan Sambil Berdiri

MAKAN SAMBIL BERDIRI = BAHAYA!

Islam sangat lengkap mengatur aspek kehidupan manusia, termasuk dalam cara makan. Mencuci tangan sebelum makan, makan dengan tangan kanan, tidak makan sampai kekenyangan, dan tidak makan sambil berdiri adalah beberapa adab yang sudah dikenal dalam Islam. Namun ternyata, sebenarnya larangan untuk makan sambil berdiri ini juga memiliki hikmah tersendiri.

Apabila kita
 makan sambil berdiri, maka akan terjadi reflux asam lambung. Dengan kata lain, asam lambung akan naik ke saluran esofagus dan membuat sel-sel kerongkongan teriritasi. Iritasi sel kerongkongan ini dikarenakan pH asam lambung yang sangat asam (pH 1 – 2,5) dan kadang ditandai dengan gejala panas terbakar yang menyesak di dada (disebut sebagai “heartburn”). Bila kita tetap bandel membiasakan makan atau minum sambil berdiri dalam jangka waktu panjang, iritasi sel-sel kerongkongan ini akan berakumulasi dan menyebabkan kanker saluran esofagus. Cara mencegah reflux asam lambung ini adalah dengan makan sambil duduk.

Tak hanya makan minum sambil berdiri, ada 2 hal lain yang juga dapat menyebabkan reflux asam lambung dan “heartburn”, yaitu :

(1) Makan minum kekenyangan,
(2) Tidur atau berbaring setelah makan.

Untuk poin satu, jelas. Lambung memang dapat mengembang 6 kali lipat ketika diisi sampai benar-benar penuh. Makin banyak makanan yang tertampung dalam lambung, lambung pun harus bekerja ekstra keras mengeluarkan asam lambung lebih banyak untuk mencerna makanan di dalamnya. Apabila lambung terlalu penuh, kelebihan asam lambung malah akan mengalir naik ke saluran esofagus. Asam lambung juga dapat mengalir ke saluran esofagus bila kita tidur atau berbaring setelah makan.

Untuk poin Kedua kebiasaan ini sama berbahayanya dengan makan-minum sambil berdiri, yakni iritasi sel kerongkongan yang mengundang kanker saluran esofagus dalam jangka panjang. Untuk mencegah reflux asam lambung, seseorang harus menunggu 2 – 4 jam setelah makan kemudian barulah ia boleh berbaring atau tidur.

Memang tidak salah juga bila Rasulullah pernah bersabda :
''Janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras.'' (HR. Abu Nu’aim dari Aisyah ra)

Semoga Bermanfaat 
readmore »»  

March 18, 2013

Jin Qorin

Siapa Itu Jin Qorin ?
Bismillahir-Rah maanir-Rahim

PERNAHKAH Anda melihat seorang teman tiba-tiba muncul di hadapan kita, entah melintas atau apa, tapi tak mengatakan apa–apa? Di lain waktu ketika kita tanyakan tadi kenapa? Sang teman pun hanya kebingungan dan menjawab tidak pernah dan tidak tahu. Biasanya mendapat jawaban begini jantung kita langsung berdegup keras, keringat dingin, semuanya be
rujung pada satu pertanyaan lantas tadi itu siapa?

Qorin adalah jin yang ditugasi untuk mendampingi setiap manusia dengan tugas menggoda dan menyesatkannya. Karena itu, qorin termasuk setan dari kalangan jin.

Syaikh Ibnu Utsaimin ditanya, “Apa itu qorin?” Beliau menjawab, “Qorin adalah setan yang ditugasi untuk menyesatkan manusia dengan izin Allah. Dia bertugas memerintahkan kemungkaran dan mencegah yang ma’ruf. Sebagaimana yang Allah firmankan,
“Setan menjanjikan kefakiran untuk kalian dan memerintahkan kemungkaran. Sementara Allah menjanjikan ampunan dan karunia dari-Nya. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.” [QS. Al-Baqarah: 268]

Akan tetapi, jika Allah memberikan karunia kepada hamba-Nya berupa hati yang baik, jujur, selalu tunduk kepada Allah, lebih menginginkan akhirat dan tidak mementingkan dunia maka Allah akan menolongnya agar tidak terpengaruh gangguan jin ini, sehingga dia tidak mampu menyesatkannya. (Majmu’ Fatawa, 17:427)

Dalil Adanya Jin Qorin

Di antara dalil yang menunjukkan adanya qorin:

a. Firman Allah: “Yang menyertai manusia berkata : “Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh,” [QS. Qaf: 27]. Dalam tafsir Ibn Katsir dinyatakan bahwasanya Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu, Mujahid, Qatadah dan beberapa ulama lainnya mengatakan, “Yang menyertai manusia adalah setan yang ditugasi untuk menyertai manusia,” (Tafsir Ibnu Katsir, 7:403)

b. Hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu’anh u, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.” Para sahabat bertanya, “Termasuk Anda, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Termasuk saya, hanya saja Allah membantuku untuk menundukkannya, sehingga dia masuk Islam. Karena itu, dia tidak memerintahkan kepadaku kecuali yang baik.” [HR. Muslim]

Tugas jin Qorin

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.” [HR. Muslim]

Imam An-Nawawi mengatakan, “Dalam hadis ini terdapat peringatan keras terhadap godaan jin qorin dan bisikannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi tahu bahwa dia bersama kita, agar kita selalu waspada sebisa mungkin (Syarh Shahih Muslim, 17:158). Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Munajid menjelaskan, “Berdasarkan perenungan terhadap berbagai dalil dari Alquran dan sunah dapat disimpulkan bahwa tidak ada tugas bagi jin qorin selain menyesatkan, mengganggu, dan membisikkan was-was. Godaan jin qorin ini akan semakin melemah, sebanding dengan kekuatan iman pada disi seseorang” (Fatawa Islam, tanya jawab, no. 149459).

Apakah qorin juga menyertai manusia setelah dia meninggal?

Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan, “Apakah qorin ini akan terus menyertai manusia, sampai menemaninya di kuburan? jawabnya, Tidak. Zahir hadis –Allahu a’lam– menunjukkan bahwa dengan berakhirnya usia manusia, maka jin ini akan meninggalkannya . Karena tugas yang dia emban telah berakhir. Ketika manusia mati maka akan terputus semua amalnya, kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya. (HR. Muslim). (Majmu’ Fatawa, 17:427)

Cara Melindungi Diri dari Jin Qorin

Banyaklah berdzikir dan memohon perlindungan kepada Allah. Jika kita sungguh-sungguh melakukan hal ini, insyaaAllah, akan datang perlindungan dari Sang Kuasa. Allah berfirman,
“Apabila setan menggodamu maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” [QS. Al-A’raf: 200]

Dalam Tafsir As-Sa’di dinyatakan, “Kapanpun, dan dalam keadaan apapun, ketika setan menggoda Anda, dimana Anda merasakan adanya bisikan, menghalangi Anda untuk melakukan kebaikan, mendorong Anda untuk berdosa, atau membangkitkan semangat Anda untuk maksiat maka berlindunglah kepada Allah, sandarkan diri Anda kepada Allah, mintalah perlindungan kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar terhadap apa yang anda ucapkan dan Maha Mengetahui niat Anda, kekuatan dan kelemahan Anda. Dia mengetahui kesungguhan Anda dalam bersandar kepada-Nya, sehingga Dia akan melindungi Anda dari godaan dan was-was setan. (Kitab Taisir Karimir Rahman, Hal.313 Diterjemahkan Habib Sultan Maulana).

Wallahu’alam bishshawab

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah.
readmore »»  

Tips Dan Trik Menghafal Asmaul Husna

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim
Menghafal atau menyebut di luar kepala akan Asmaul Husna adalah sarana yg insya Allah ringan untuk dilaksanakan untuk meraih surga.

Nabi Muhammad S.A.W. pernah bersabda
“Bahwasanya Allah mempunyai 99 Nama, yakni seratus kurang satu. Barang siapa menghafalnya (menyebut di luar kepala) niscaya akan dimasukkan ke dalam surga”.

Na
mun pada kenyataannya masih banyak di antara kita yang kesulitan untuk menghafal Asmaul Husna tersebut.

Oleh karena itu kami mencoba berbagi tips bagaimana cara menghafal Asmaul Husna. InsyaAllah jika bersungguh-sungguh kita pun akan dapat menghafalnya.

Metode ini kami sebut “Metode 2-2″
Artinya kita menghafalkan dua Asma dalam sekali penghafalan.

Secara lebih detail sebagai berikut:

1. Pastikan Anda telah memiliki daftar Asmaul Husna. Biasanya ada di belakang sampul mushaf Al-Quran.

Anda juga dapat melihat dan mencetaknya dari link ..http://id.wikipedia.org/wiki/Asma'ul_husna

(Kami sarankan untuk dicetak agar mempermudah penghafalan).

2. Kelompokkan keseluruhan Asma dalam 10 kelompok, yakni:

(1) Asma nomer 1-10
(2) Asma nomer 11-20
(3) Asma nomer 21-30
(4) Asma nomer 31-40
(5) Asma nomer 41-50
(6) Asma nomer 51-60
(7) Asma nomer 61-70
(8) Asma nomer 71-80
(9) Asma nomer 81-89
(10) Asma nomer 90-99

Kelompok (1) ...

01-02 >> Yã Raĥmãnu Yã Raĥĩmu
03-04 >> Yã Maliku Yã Quddũsu
05-06 >> Yã Salãmu Yã Mu`minu
07-08 >> Yã Muhaiminu Yã `Azĩzu
09-10 >> Yã Jabbãru Yã Mutakabbiru

Kelompok (2) ...

11-12 >> Yã Khãliqu Yã Bãri`u
13-14 >> Yã Mushawwiru Yã Ghaffãru
15-16 >> Yã Qahhãru Yã Wahhãbu
17-18 >> Yã Razzãqu Yã Fattãĥu
19-20 >> Yã `Alĩmu Yã Qãbidhu

Kelompok (3) ...

21-22 >> Yã Bãsithu Yã Khãfidlu
23-24 >> Yã Rãfi`u Yã Mu`izzu
25-26 >> Yã Mudzillu Yã Samĩ`u
27-28 >> Yã Bashĩru Yã Ĥakamu
29-30 >> Yã `Adlu Yã Lathĩfu

Kelompok (4) ...

31-32 >> Yã Khabĩru Yã Ĥalĩmu
33-34 >> Yã `Adhĩmu Yã Ghafũru
35-36 >> Yã Syakũru Yã `Aliyyu
37-38 >> Yã Kabĩru Yã Ĥafidhu
39-40 >> Yã Muqĩtu Yã Ĥasĩbu

Kelompok (5) ...

41-42 >> Yã Jalĩlu Yã Karĩmu
43-44 >> Yã Raqĩbu Yã Mujĩbu
45-46 >> Yã Wãsi`u Yã Ĥakĩmu
47-48 >> Yã Wadũdu Yã Majĩdu
49-50 >> Yã Bã`itsu Yã Syahĩdu

Kelompok (6) ...

51-52 >> Yã Ĥaqqu Yã Wakĩlu
53-54 >> Yã Qawiyyu Yã Matĩnu
55-56 >> Yã Waliyyu Yã Ĥamĩdu
57-58 >> Yã Muĥshiyyu Yã Mubdi`u
59-60 >> Yã Mu`ĩdu Yã Muĥyĩ

Kelompok (7) ...

61-62 >> Yã Mumĩtu Yã Ĥayyu
63-64 >> Yã Qayyũmu Yã Wãjidu
65-66 >> Yã Mãjidu Yã Wãĥidu
67-68 >> Yã Aĥad Yã Shamadu
69-70 >> Yã Qãdiru Yã Muqtadiru

Kelompok (8) ...

71-72 >> Yã Muqaddimu Yã Mu`akhkhiru
73-74 >> Yã Awwalu Yã Ãkhiru
75-76 >> Yã Dhãhiru Yã Bãthinu
77-78 >> Yã Wãlĩ Yã Muta`ãlii
79-80 >> Yã Barru Yã Tawwãbu

Kelompok (9) ...

81-82 >> Yã Muntaqimu Yã Afuwwu
83-84 >> Yã Ra`ũfu Yã Mãlikal Mulki
85 >> Yã Dzul Jalãli Wal Ikrãm
86-87 >> Yã Muqsithu Yã Jamĩ`u
88-89 >> Yã Ghaniyyu Yã Mughnĩ

Kelompok (10) ...

90-91 >> Yã Mãni`u Yã Dhãru
92-93 >> Yã Nãfĩ`u Yã Nũru
94-95 >> Yã Hãdĩ Yã Badĩ`u
96-97 >> Yã Bãqĩ Yã Wãritsu
98-99 >> Yã Rasyĩdu Yã Shabũru

3. Selanjutnya dari masing-masing kelompok, dibagi lagi menjadi 5 sub kelompok (pasangan).

Misalnya pada kelompok (1) :
- Asma nomer 1 dan 2 >> YAA RAHMAANU YAA RAHIIMU
- Asma nomer 3 dan 4 >> YAA MALIKU YAA QUDDUUSU
- Asma nomer 5 dan 6 >> YAA SALAAMU YAA MU’MINU
- Asma nomer 7 dan 8 >> YAA MUHAIMINU YAA `AZIIZU
- Asma nomer 9 dan 10 >> YAA JABBAARU YAA MUTAKABBIRU

4. Dalam menghafal, Anda dapat menyebut Asma – misalnya nomer

Asma 1 dan 2 >> AR-RAHMAAN AR-RAHIIM (sebagai dzikir) atau menambah YAA di depan Asma (dalam contoh ini menjadi YAA RAHMAN YAA RAHIIM – ini seperti contoh di atas dan ini yang kami praktekkan)

5. Hafalkan 1 pasangan terlebih dahulu (misalnya YAA RAHMAN YAA RAHIIM). Caranya anda harus mengucapkannya berulang-ulang (misalnya 10x). Jangan berpindah ke pasangan selanjutnya (Asma nomer 3 dan 4) jika Asma nomer 1 dan 2 ini belum benar-benar hafal.

6. Jika Asma no 1 dan 2 sudah benar-benar hafal silakan Anda hafalkan Asma no 3 dan 4. Caranya sama yaitu dengan mengucapkan berulang-ulang.

7. Jika Asma 3 dan 4 sudah hafal jangan terburu-buru menghafal ke pasangan Asma berikutnya (no 5 dan 6). Ucapkan kembali Asma nomer 1, 2, 3 dan 4 secara berurutan dan berulang-ulang hingga benar-benar hafal.

8. Jika Asma no 1, 2, 3 dan 4 sudah hafal silakan melanjutkan Asma no 5 dan 6. Jika Asma no 5 dan 6 sudah hafal. Ulangi kembali hafalan Asma no 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 berkali-kali sampai benar hafal. Jika sudah hafal baru melangkah ke dua Asma selanjutnya. Begitu seterusnya hingga Anda dapat menghafal 10 Asma dalam kelompok (1).

9. Agar tidak terlalu berat beban Anda dalam menghafal. Cukuplah dalam 1 hari Anda menghafal 1 kelompok Asma saja (kecuali Anda masih muda dan/atau memiliki kemampuan menghafal yang bagus).

Jadi misalnya:
- Hari pertama : menghafal kelompok (1)

- Hari kedua : sebelum menghafal kelompok (2), coba ucapkan kembali keseluruhan Asma pada kelompok (1). Pastikan tidak ada Asma yang salah, tertinggal maupun keliru urutannya. Jika seluruh Asma dari kelompok (1) sudah mantap silakan melanjutkan ke kelompok (2). Jika seluruh Asma dari kelompok (2) sudah berhasil dihafalkan. Silakan sebutkan keseluruhan Asma dari kelompok (1) kemudian disambung seluruh Asma dari kelompok (2).

- Hari ketiga: sebutkan kembali seluruh Asma dari kelompok (1) dan (2). Jika sudah benar-benar mantap silakan lanjutkan menghafal Asma dari kelompok (3). Jika seluruh Asma dari kelompok (3) sudah hafal silakan ulangi kembali seluruh Asma dari kelompok (1), (2) dan (3).

Demikian seterusnya sampai seluruh Asma dalam seluruh kelompok berhasil dihafalkan.

Catatan:
- Untuk kelompok (9) Asma dibagi sebagai berikut:
* Nomer 81 dan 82 >> YAA MUNTAQIMU YA AFUW
* Nomer 83 dan 84 >> YAA RA’UUFU YA MALIKAL MULK
* Nomer 85 (tanpa pasangan) >> YAA DZAL JALAALI WAL IKRAM
* Nomer 86 dan 87 >> YAA MUQSITU YAA JAAMI`
* Nomer 88 dan 89 >> YAA GHANIY YAA MUGHNIY

- Untuk kelompok (10) tinggal melanjutkan saja dari kelompok (9)

- Dalam menghafal Anda dapat menggunakan tasbih (biasaya biji tasbih berjumlah 99, sesuai dengan jumlah Asmaul Husna) sebagai alat bantu untuk memastikan bahwa urutan Asma yang Anda sebutkan sudah benar. Jadi misalnya Anda menyebut Asma no 1, Anda pegang butir tasbih nomer 1 demikian seterusnya.

Selain menggunakan tasbih dapat juga Anda menggunakan jari-jari tangan Anda (saya sarankan cukup jari-jari tangan kanan Anda)

Jadi untuk menghafalkan 1 kelompok Asma cukup menggunakan 5 jari sebelah kanan Anda.

Contoh kelompok (1)
- Ibu jari : sambil menyebut Asma no 1 dan 2
- Telunjuk : sambil menyebut Asma no 3 dan 4
- Jari tengah : sambil menyebut Asma no 5 dan 6
- Jari manis : sambil menyebut Asma no 7 dan 8
- Kelingking : sambil menyebut Asma no 9 dan 10

Begitu sampai kelingking, kembali lagi ke ibu jari untuk menyebut Asma dari kelompok (2), demikian seterusnya

Dengan cara seperti yang diuraikan di atas. InsyaAllah kita akan dapat menghafal Asmaul Husna dalam waktu tidak terlalu lama. Dan jika sudah hafal hendaknya sering mengucapkan agar hafalan tersebut tidak hilang begitu saja.
readmore »»  

March 16, 2013

Ketika Jodoh Terlambat Datang

Jodoh itu telah digariskan.
Jodoh itu telah ditentukan.
Jodoh itu telah ditakdirkan.
Dan jodoh itu telah ditetapkan.
Walaupun hal itu tetap menjadi rahasia-Nya dengan siapa nantinya kita bakal berjodoh.

Jodoh itu tidak hanya milik sebagian orang.
Tidak juga hanya untukku.
Tidak juga hanya untuk Kalian.
Apa lagi hanya untuk mereka.
Akan tetapi kita semua mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkannya.

Seiring perjalanan waktu.
Kadang kita begitu risaunya.
Ketika kita belum mendapatkan pasangan.
Ketika kita merasa sudah waktunya.
Ketika sebagian sahabat telah mendapatkan.
Ketika dalam hati kita merasa terlambat.

Tapi ketahuilah.
Kita tak hanya sekedar mencari jodoh yang baik.
Kita tak hanya sekedar mengejar jodoh yang baik.
Ada yang jauh lebih penting dari kesemuanya itu.

Yaitu..
Menggapai jodoh dengan niat yang baik.
Menggapai jodoh denga cara-cara yang baik.
Dengan menjadikan diri sebagai orang yang baik.
Berakhlak yang baik.
Bergaul yang baik dengan banyak berkumpul dengan orang-orang yang baik pula.
Dan tentu saja kita tak boleh melupakan untuk selalu berdoa sembari menunggu keputusan-Nya.

Ingat..
readmore »»